Rabu, 03 Agustus 2011

Tiger vs Thunder vs Scorpio

Tiger vs Thunder vs Scorpio

Honda Tiger 2000
Mungkin dulu sudah banyak yang membaca artikel komparasi antara Tiger 2000 vs Thunder 250 vs Scorpio di tabloid OTOMOTIF? Kebetulan artikel tersebut menjadi salah satu artikel tabloid OTOMOTIF favorit saya, jadi saya coba posting lagi di blog ini sekaligus sedikit komentar tentang komparasi tersebut :mrgreen:

Auoooo…! Bukan cari sensasi Tarzan datang ke kota. Ia penasaran, katanya lalu-lintas hutan beton di kota-kota besar cuma beda setipis kulit bawang dengan hutan rimba. Apalagi sejak eksekutif muda dan young urban bermobil sering terserang sakit kepala tiap hari. Bangun jam 5 pagi, mandi, sarapan dan bergegas kerja. Jarak cuma 20 km-an rumah-kantor bagaikan siksaan yang tak terhindar. Ribuan mobil bertarung mengais sisa ruas jalan mirip di hutan rimba. Bayangan telat ngantor, meeting menggunung sampai bos nyap-nyap menambah puyeng.
Stop! Obatnya bukan paracetamol atawa daun obat. Coba simpan mobil Anda dulu di garasi dan pilih varian bergengsi motor jenis sport ini. Ada Honda Tiger 2000, Suzuki Thunder 250 dan Yamaha Scorpio Z. Ini solusi alternatif hemat dan cepat. “Mungkin mirip berayun-ayun di dahan pohon,” gumam Tarzan. Sayang Simba dan Jane absen melihat tes ini. Apa boleh buat the test must go on..

MODEL

Enggak ada yang lebih sensitif menilai sebuah sosok selain seekor binatang. “Errggh..untung datang si Cheetah,” girang Tarzan, setengah memanggil sang monyet. Sambil basa-basi dan rembukan sebentar mereka mulai angkat bicara. Thunder bentuknya simpel banget. Lihat saja tangki dan buritan, cuma bulat, sedikit lurus dan bulat lagi. Kalau ada lomba menggambar Thunder, pesertanya pasti mampu menyelesaikan dengan cepat. Sst..Thunder juga kental sekali nuansa petualangnya.
Bagaimana dengan Scorpio? “Ehm, modelnya lelaki banget gitu lo..,” bisik Cheetah dengan bahasa hutan yang ejaannya disempurnakan. Coba lihat bentuk bodi belakang, lurus dan tegas. Sebagian bilang jadi terlalu kaku. Namun secara keseluruhan membuatnya terlihat jantan. Menurut pabrikan garpu tala, desain dan karakternya dibuat mirip RX-King kombinasi RX-Z. Berbeda dengan tampang Tiger, “Kalau dilihat bisa meruntuhkan hati Jane,” tambah Tarzan sambil tersenyum simpul. Maksudnya, Tiger itu gagah, ada aroma kelembutan di desainnya dan juga atraktif. “Ini bukan karena si macan teman kita lo,” kekeh Cheetah.
Komen saya (tulisan italic): secara model (dari dulu mpe sekarang) Tiger memang paling bagus, tp scorpio CW lansiran 2009 juga kelihatan lebih bagus dari versi jari-jari. Bahkan kalau diganti ban ukuran 130 (belakang) Scorpio tampak paling manis karena monoshocknya. Untuk lampu depan saya paling suka lampu Thunder 250 dan lampu picek tiger baru
KONSUMSI BBM
Tarzan bingung, rimba belantara Indonesia lagi kesulitan sumber daya minyak bumi. Suatu langkah bijak bila ia memilih tunggangan yang konsumsi BBM-nya irit. Namun di sisi lain ketiga motor punya kelebihan yang ia sukai. Jadi, harus mengorbankan yang mana?
Lewat pengujian konsumsi BBM pada ketiga motor, Tiger paling irit. Baik dalam kondisi lalu lintas rimba perkotaan yang sarat kemacetan dan sering melakukan ’stop and go’, maupun lintas luar kota. Untuk pemakaian normal di perkotaan, satu liter bisa 40 km. Sementara Thunder 250 hanya 30 km. Sedang Scorpio paling boros, yakni cuma 28 km. Pada pemakaian jarak jauh dengan hambatan lebih sedikit, Tiger paling irit disusul Thunder dan Scorpio.
Wajar tigy paling irit karena cc paling kecil, aneh juga ya ternyata pio lebih boros dari thunder
Data konsumsi BBM:
Motor, Dalam kota,Luar kota
Honda Tiger, 40 km/liter, 42 km/liter
Yamaha Scorpio Z, 28 km/liter,29,5 km/liter
Suzuki Thunder 250, 30 km/liter, 31 km/liter

Yamaha Scorpio
PERFORMA
Bicara performa, Tarzan jadi ingat cheetah, sprinter ulung pemburu rusa di hutan rimba. Rekornya 0-100 km/jam dalam 5 detik. Siapa ya yang bisa menyamainya? Kalau Tiger performanya lumayan. Memang untuk akselerasi di putaran bawah, Tiger paling lemah. Tetapi bila sudah bermain di putaran menengah ke atas, performanya ganas lo. Top speed bisa mencapai 140 km/jam. Pas deh buat dipakai lintas jarak jauh
Berbeda dengan Thunder, justru power mesin dahsyat di putaran bawah hingga tengah. Sedang atasnya terasa seperti cepat habis. Tak heran bila top speednya tak beda jauh dengan Tiger. Namun karakter tenaga seperti itu eces buat menerabas medan mendaki. Serta tidak kesulitan mengangkut beban berat. Jagoan Suzuki ini dijejali teknologi Twin Swirl Combustion Chamber (TSCC) sehingga pengabutan udara dan bahan bakar di ruang bakar berefek putaran kembar. Akibatnya pembakaran makin cepat dan dahsyat. Apalagi menganut jumlah katup 4 (dua isap, dua buang).
Nah, kalau Scorpio Z sanggup menutupi kekurangan Tiger maupun Thunder 250. Mulai dari putaran bawah hingga atas, tenaga mesin seperti tak ada putus-putusnya. Terbukti saat pengetesan akselerasi (lihat data pengetesan) si Kalajengking selalu yang tercepat. Wajar jika mengingat basis mesin yang dipakai asalnya dari jenis trail, yakni Yamaha Serrow. “Mesin Serrow dikembangkan lagi dan di sesuaikan buat jalan raya. Pokoknya karakter tenaga dibuat semirip mungkin dengan Yamaha RX-King,” bilang Gatot Subagyo, dari divisi sport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
Saya kurang setuju kalau top speed tigy disebut Otomotif sampai 140 kpj, tigy saya dulu dan teman-teman KHTI walau sudah diporting (maupun yang sudah dioprek) hanya mentok 120 Kpj saja. Jika dioprek hanya menambah akselerasi, salah seorang member KHTI yaitu Bung Citra yang bukan BCL :P pernah mencoba tigernya yang sudah dioprek di Sentul dan top speed hanya 130 Kpj. FYI dalam keadaan standar Scorpio milik bikers yang aktif di beberapa forum Erwe hanya mentok 120 Kpj (mungkin pio lain juga sama), setelah dioprek baru bisa tembus 140 Kpj. Top speed Thunder 250 saya tidak tahu karena belum pernah mencoba
Data pengetesan akselerasi
AkselerasiTiger; Scorpio Z;Thunder 250
0 – 60 km/jam;3,72 detik3,36 detik; 3,55 detik
0 – 80 km/jam; 6,65 detik 5,21 detik;5,81 detik
0 – 100 meter; 6,87 detik, 6,61 detik; 6,64 detik
0 – 201 meter; 10,99 detik,10,45 detik 11,05 detik
HANDLING
Hutan rimba penuh pepohonan rapat ibarat kota besar yang sarat kemacetan kendaraan. Untuk kondisi seperti itu, Tarzan yakin motormania perlu tunggangan gesit dan licah. Mampu meliuk-liuk di kerapatan pohon, eh, lalu lintas dengan mudah. Tiger sanggup memenuhi kriteria itu, Sebab, selain bobotnya paling enteng ketimbang Scorpio Z dan Thunder 250, posisi setangnya juga mendukung. Namun ketika mencoba Scorpio, kelincahannya malah lebih mantap. Bisa jadi karena sumbu rodanya paling pendek, yakni 1.295 mm saja. Berbeda dengan pesaingnya yang bermain di angka 1.300 mm ke atas. Hanya saja, untuk menikung rebah, sedikit ngeri lantaran posisi bagian depan serta setang Scorpio agak tinggi. Berbeda dengan Tiger yang agak pendek. Sehingga tidak ragu buat menikung tajam. Kalau Thunder 250, cukup kesulitan bila diajak nyelip-nyelip di kemacetan. Maklum, selain berat, posisi setang yang tinggi serta sudut caster lebar (28ยบ) membuatnya kurang licah meliuk-liuk. Namun kala dipakai buat turing luar kota, kenyamanan sip banget. Posisi berkendaranya terasa sangat santai. Tangan dan badan tidak cepat pegal.
Lain halnya bila melintas tikungan bumpy. Serahkan pada Scorpio, lantaran motor berlambang garpu tala ini didukung sistem suspensi Monocross yang empuk. Tak usah ragu untuk memelintir grip gas, soalnya tetap stabil.
HARGA
Sebelum memutuskan membeli motor, Tarzan itung-itungan duit dalam kantong. Kira-kira mau bawa pulang yang mana ya? Lihat tuh Tarzan mulai kebingungan. Sebab banderol yang ditetapkan masing-masing pabrikan cukup berimbang. Honda Tiger ada dua pilihan. Bila terpikat pelek racing (CW) siapkan dana lebih atau versi jari-jari lebih hemat Rp. 1,7 juta.
Harga Honda Tiger CW berimpitan dengan Suzuki Thunder 250. Nah, tambah sulit mengambil keputusan bukan? Bila memilih kapasitas gambot (250 cc), Thunder bisa dilirik. Tapi masih pakai pelek jari-jari lo.
Sedangkan banderol Honda Tiger tipe lainnya berantem dengan Yamaha Scorpio Z. Keduanya sama-sama pakai pelek jari-jari. Meskipun Scorpio kapasitasnya 25 cc lebih besar tetapi harganya lebih murah Rp. 15 ribu. Selisihnya cukup mepet. Makanya komparasi harga ketiganya OTOMOTIF anggap berimbang.
HARGA ON THE ROAD JAKARTA
Honda Tiger CW Rp. 20.430.000
Honda Tiger Rp. 18.730.000
Yamaha Scorpio Z Rp. 18.715.000
Suzuki Thunder 250 Rp. 20.500.000
Ketelitian Tarzan patut diteladani. Pertimbangannya enggak sekedar model, harga, konsumsi bensin maupun performa. Kelengkapan fitur sodoran pabrikan juga dijadikan acuan. Setelah lirik sana-sini, kekurangan pun mulai ditemukan.
Indikator penunjuk bahan bakar Suzuki Thunder 250 tidak ditemukan. Tapi kran manual bensinnya sudah dilengkapi posisi rest. Berbeda dengan lawannya Honda Tiger dan Yamaha Scorpio Z. Selain kran manual (dilengkapi rest) juga disertakan jarum penunjuk indikator bensin. Gampang dilihat guna mengingatkan pengemudi waktunya masuk SPBU.
Berbeda dengan Scorpio maupun Tiger yang tetap mengandalkan teknologi konvensional. Nah, adanya plus dan minus fitur tadi skor dianggap seimbang
Suzuki Thunder 250
Data spesifikasi
Honda Tiger 2000
Panjang X lebar X tinggi : 1.990 x 742 x 1.035 mm; Jarak sumbu roda : 1.330 mm;
Jarak terendah ke tanah : 145 mm; Tinggi jok : 780 mm; Berat kosong : 123 kg;
Suspensi depan : Teleskopik; Suspensi belakang : Lengan ayun dengan sok breker ganda;
Ban depan : 2.75 x 18; Ban belakang : 100/90 – 18 – 47P;
Rem depan : Cakram hidraulis, 2 piston; Rem belakang : Teromol;
Kapasitas tangki BBM : 13 Liter;
Tipe mesin : 4 Langkah OHC, pendinginan udara;
Diameter x langkah : 63,5 x 62,2 mm;
Volume langkah : 196,9 cc;
Perbandingan kompresi : 9,0 : 1;
Daya maksimum : 17,4 PS / 8.500 rpm;
Torsi maksimum : 1,62 kgf.m / 7.000 rpm;
Sistem pengapian : AC-CDI; Karburator : Keihin 26 mm; Kopling : Manual , tipe basah; Gigi transmsi : 6 kecepatan
Yamaha Scorpio
Panjang X lebar X tinggi : 2.020 x 770 x 1.090 mm;
Jarak sumbu roda : 1.295 mm; Berat kosong : 125 kg;
Suspensi depan : Teleskopik; Suspensi belakang : Lengan ayun, Monocross;
Ban depan : 80/100-18; Ban belakang : 100/90 – 18
Rem depan : Cakram hidraulis; Rem belakang : Teromol;
Kapasitas tangki BBM : 13,5 Liter;
Tipe mesin : 4 Langkah SOHC, pendinginan udara ;
Diameter x langkah : 70 x 58 mm; Volume langkah : 223 cc; Perbandingan kompresi : 9,5 : 1;
Sistem pengapian : DC-CDI; Karburator : Mikuni BS 30 mm; Kopling : Manual , tipe basah; Gigi transmsi : 5 kecepatan
Suzuki Thunder 250
Panjang X lebar X tinggi : 1.975 x 765 x 1.075 mm;
Jarak sumbu roda : 1.310 mm; Berat kosong : 132 kg;
Suspensi depan : Teleskopik; Suspensi belakang : Lengan ayun, sokbreker ganda;
Ban depan : 3.00 x 18; Ban belakang : 120/80 – 17;
Rem depan : Cakram hidraulik; Rem belakang : Teromol; Kapasitas tangki BBM : 15 Liter;
Tipe mesin : 4 Langkah OHC, TSCC, pendinginan udara;
Diameter x langkah : 72 x 61,2 mm; Volume langkah : 249 cc; Perbandingan kompresi : 9,0 : 1 ;
Sistem pengapian : CDI; Karburator : Mikuni BSR 32 mm; Daya maksimum : 20 dk / 7.500 rpm; Torsi maksimum : 2,1 kg-m / 6.000 rpm; Kopling : Manual , tipe basah; Gigi transmsi : 5 kecepatan
KESIMPULAN
Agak sukar menentukan mana yang terbaik. Semua kontestan sama bagusnya dan sama-sama punya karisma. ‘Rapat belakang’, begitu meniru istilah sopir metromini yang tertawa menonton sesi pemotretan Tarzan di Senayan, Jakarta ini.
Bayangin saja, Honda Tiger telah menghipnotis motormania hampir 11 tahun sejak kemunculan perdananya pada 1994. Separuh waktu dari kesendiriannya, Tiger telah menancapkan benak orang dengan kata: mirip ‘moge’, kencang, irit, bisa buat ‘nampang’ hingga harga jual yang baik. Tiga kali minor change di seputar pelek, buritan hingga stripping body, sekadar mengusir kebosanan. Sst..konon sebentar lagi akan tambah satu magnet lagi, mesin 250 cc! Anyway, Tigerlah sebagai pionir yang berhasil mengedukasi pasar akan sebuah motor di kelas 200 cc.
Thunder enggak kalah hebat. Meski datang kedua langsung menggebrak dengan 250 cc dan 4 katup. Menggoda batas angka psikologis kerinduan esmud akan motor ala moge yang legal. Teruji dengan mengikuti Suzuki jelajah negeri. Scorpio si bungsu datang bermain cantik dengan mesin 225 cc. Mengail penggemar dan ceruk kosong antara Tiger dan Thunder. Lebih irit dari Thunder tetapi lebih kencang dibanding Tiger. Kira-kira begitu pesan kedatangannya. Dan tes kami membuktikan logika ini benar adanya!
So siapa pemenangnya? Ehm, posisi teratas adalah: Honda Tiger! Tarzan dan Cheetah enggan berkomentar lagi soal ini. Cuma bilang lihat detailnya di tabel penilaian dan aauuuooooo…!
Penilaian
Yamaha Scorpio; Suzuki Thunder; Honda Tiger
Model(x6); 3= 18; 3=18; 3=18
Harga(x5); 3=15; 3=15;3=15
Konsumsi BBM(x4); 2=8; 3=12;4=16
Performa(x3); 4=12; 3=9; 3=9
Fitur(x2); 4=8; 4=8; 4=8
Handling(x1); 4=4; 2=2; 3=3

3 komentar:

  1. pio ane mesin std ban gede masih bisa gigi 4 masih bisa lari 120 kpj belum mentok gas

    BalasHapus
  2. boleh komen tentang thunder 250 gan, thunder 250 itu versi CBU 1999-2002 itu menurut beberapa temen pemiliknya busa dipacu hingga mentok 140an kpj, sedangkan versi CKD hanya mampu 120-130 kpj, bahkan versi CKD buatan 2003-2005 pernah di test di sentul hanya mampu 130kpj saja. Itu dalam kondisi standart pabrik semua, jika dioprek mampu 150-160 kpj, tergantung tingkatan opreknya, bisa saja porting, bored up, ganti CDI, Knalpot, bahkan ada pengguna thunder yg ganti klep lebar + bore up bisa tembus 170 kpj. Hanya saja kelebihan thunder 250 menurut pemiliknya mulai 0-120 kpj itu galak, lebih gesit dari Ninja 250, tapi sayang kalo kondisi standart pas udah gigi 5, cuma mampu mentok di 6 ribu rpm pada kecepatan 120-130 kpj saja. Itu karena CDI yang dibatasi.

    Untuk Tiger, mulai keluaran Tiger Revo 2006 keatas emang payah buat top speed hanya mentok di angka 120 kpj, aklserasi pun gak sebaik Tiger Lama. Ane pernah jajal Tiger keluaran 2003 CW bisa 140-150 kpj dalam kondisi standart. Dan suara serta akslerasinya mantab daripada Tiger Revo. Memang ada banyak perbedaan selain power, ukuran PJ/MJ Tiger Revo beda dengan Tiger lama (gak tau tepatnya berapa). Power Tiger lama saja 17-18an HP sedangkan TIger Revo cuma 16HP. Apalagi Tiger versi pertama tahun 90an itu kabarnya memiliki power 19an HP.

    Sedangkan untuk Scorpio mulai keluaran versi CW hingga new Scorpio Z emang turun top speednya cuma mentok 120kpj. Punya temen ane yg versi 2007 sebelum adanya CW bisa mentok 140kpj dalam kondisi baru, kalo dioprek mampu 150an kpj.


    Nah satu lagi untuk kelemahan masing2 produk:
    Tiger kelemahannya:
    1. Tangki gampang bocor apalagi Tiger Revo, gak sekuat material logam THunder dan Pio,
    2. Rantai keteng Tiger gampang aus, karena konstruksi tensionernya gak sebaik Thunder & Pio
    3. Gear & rantai tiger itu gampang berisik dan gampang aus gak sekuat material Logam Thunder & Pio...
    Entahlah, mungkin karena AHM menggunakan material lokal yg kurang kuat...

    Thunder 250 kelemahannya selain tanpa dilengkapi indikator bensin, ya desain kaki kakinya kurang galak dan banyak dicibir orang. Mungkin karena memang bukan didesain oleh orang Indonesia, jadi tidak sesuai dengan selera pasar kita. Nah kelemahan Thunder 250 itu setahu ane:
    1. Part susah & mahal (mungkin karena murni buatan Jepang), tapi sebanding sama kekuatannya. Yang susah itu kalo ada yg rusak... indent lama...
    2. Part mesin Thunder 250 yg gak bisa disubtitusi kalo susah nyari cuma rantai keteng dan kampas kopling, harus pakai asli, karena gak bisa pakai motor lain. Sedangkan part kelistrikan macam CDI masih bisa diakalin pakai Shogun Kebo kalo rusak

    Untuk Yamaha Pio, nah ini penyakit klasik semua generasi Pio adalah:
    1. monoshocknya yg gampang amblas, apalagi usia motor sudah mencapai lebih dari 5 tahun.
    2. Dan selain itu semua generasi Pio untuk lampu utamanya mengikuti arus mesin dari Sepul, beda dengan lampu utama Tiger & Thunder 250 yg kunci kontak diputar, langsung nyala.


    Kesimpulan ane:
    Kalo untuk motor 200cc keatas yg gampang perawatan dan mudah nyari onderdil ya Tiger, kalo mau kenceng ya dioprek, gampang kok banyak yg bisa. Tapi sayang Tiger material logamnya gak sebaik Thunder & Pio.
    Sedangkan kalo untuk mesin kuat, awet, tahan banting, meskipun udah dioprek sekalipun tetep awet karena materialnya bagus ya pilih Thunder 250. Tapi sayang desain kurang menarik, fitur minim, dan onderdil mahal, serta susah.
    Lalu untuk motorsport yg enteng gampang dioprek tapi awet mesinnya, material logamnya lebih kuat dari Tiger, ya Scorpio. Tapi sayang onderdil Pio lebih sukar dicari daripada Tiger (Tiger itu banyak yg KW jadi gampang dicari).

    Itu saja sih menurut ane, CMIIW

    BalasHapus